NFS memperbolehkan user yang telah
diijinkan untuk mengakses file-file yang berada di remote host seperti
mengakses file yang berada di lokal. Protokol yang digunakan :
1. Protokol
mount menentukan host remote dan jenis file sistem yang akan diakses dan
menempatkan di suatu direktori
2. Protokol
NFS melakukan I/O pada remote file sistem
3. Protokol
mount dan protokol NFS bekerja dengan menggunakan RPC dan mengirim dengan
protokol TCP dan UDP.
2.
Peritah tersebut digunakan untuk mengakses
server dengan nama remote dan memiliki direktori yang dibagikan dengan nama
share, kemudian di mount di direktori /mnt pada komputer lokal.
NFS adalah program RPC yang
memberikan I/O kepada remote host, setelah di lakukan permintaan oleh program
mount.
1. Mengurangi
transfer informasi yang dibutuhkan oleh protokol mount
2. Keamanan
pada layer RPC
3. Mendukung
RPCSEC_GSS
4. Mendukung
kerberos
5. Bentuk
baru dari file handle
6. Gabungan
perintah lookup dan read
7. Mendukung
format file 32bit
Keuntungan NFS
- Centralized
- Memudahkan
pengaturan
¨ Alokasi
space per user
¨ Jika
digabungkan dengan NIS, maka NFS akan bisa menjadi storage bagi user di dalam
jaringan
Kerugian /Kelemahan
NFS
1. Desain
awal hanya untuk jaringan yang lokal dan tertutup
2. Security
3. Congestion
(Traffic yang tinggi bisa menyebabkan akses lambat)
Konfigurasi Server
1. Desain
2. Implementasi
3. Testing
4. Monitoring
5. Desain
6. Implementasi
7. Testing
8. Monitoring
Mendesain NFS Server
1. Memilih
file system yang akan di export
2. Menentukan
user yang boleh mengakses
3. Menentukan
aturan penamaan dan aturan mount dari client
4. Mengkonfigurasi
server agar sesuai dengan aturan yang sudah dibuat
Apa sebaiknya yang di export ?
- File
system yang di shared dan akan digunakan oleh banyak user (contohnya
/home, /var/mail, /usr/share, /bin, /usr/bin )
Batasan
1. Hanya
bisa melakukan export local disk dan subdirektorinya atau kita tidak bisa
mengexport suatu file system yang merupakan hasil NFS mount
2. Sub
direktori dari sebuah exported file system tidak bisa diexport kecuali apabila
subdirektori tersebut terletak di disk yang berbeda
Batasan
Diketahui entri didalam /etc/fstab
/dev/sda1 /usr/local ext3 defaults 1 2
Jika di dalam /usr/local terdapat
direktori bernama devtool, maka devtool tidak bisa diexport, /usr/local/devtool
akan bisa diexport jika susunan /etc/fstabnya seperti berikut ini
/dev/sda1 /usr/local ext3
defaults 1 2
/dev/sda2 /usr/local/devtool ext3
defaults 1 2
File-file yang diperlukan
File Konfigurasi dan Status
1. /etc/exports (File
konfigurasi export)
2. /var/lib/nfs/rmtab (Status NFS export)
3. /var/lib/nfs/xtab (Status NFS export)
4. /etc/hosts.allow (security)
5. /etc/hosts.deny (security)
File-file yang diperlukan
File-file daemon
1. rpc.portmap
2. rpc.mountd
3. rpc.nfsd
4. rpc.statd
5. rpc.lockd
6. rpc.rquotad
File-File yang diperlukan
1. /etc/rc.d/init.d/nfs
2. showmount
3. rpcinfo
4. exportfs
/etc/exports
1. Berisikan
file-system yang akan diexport
2. Format:
dir
host(options) host(options)
Dir => File system yang akan diexport
host(options)=> Host yang
diperbolehkan mengakses dir
host(options)=> Options exporting file system
Contoh /exports
/usr/local *.kurtwerks.com(ro)
/home 192.168.0.0/255.255.255.0(rw)
/projects @dev(rw)
/var/tmp 192.168.0.1(rw)
1. /usr/local
akan bisa diakses dari semua host di domain kurtwerks.com dengan atribut
read-only
2. /home
akan bisa diakses dari IP dengan network ID 192.168.0.0 dengan atribut
read-write
3. /projects
bisa diakses dari user yang merupakan anggota NIS (dev) dengan atribut
read-write
4. /var/tmp
hanya bisa diakses dari 192.168.0.1 dengan atribut read-write
Export options
1. ro : export file system
read-only
2. rw : export file system
read-write (bisa diubah)
3. Async : Menggunakan cache
4. Sync : menjalankan disk write sebelum proses
selanjutnya
(lebih lambat)
File Status
/var/lib/nfs/rmtab
Melihat
mount yang dilakukan oleh user
$
cat /var/lib/nfs/rmtab
192.168.0.2:/home:0x00000002
192.168.0.2:/usr/local:0x00000001
/var/lib/nfs/xtab
Melihat file system yang
terexport saat ini
$ cat /var/lib/nfs/xtab
/usr/local
192.168.0.2(ro)
/tmp/foo
192.168.0.2(rw)
/etc/hosts.allow
1. Digunakan
untuk security
2. Memperbolehkan
grup IP tertentu untuk mengakses suatu daemon
portmap:ALL
lockd:ALL
mountd:ALL
rquotad:ALL
statd:ALL
Semua host bisa
mengakses daemon portmap, lockd, mountd,dan statd
/etc/hosts.deny
1. Sama
dengan /etc/hosts.allow
2. Akan
tetapi di /etc/hosts.deny akan mencatat IP-IP berapa sajakah yang tidak
diperbolehkan mengakses
Daemon pendukung
NFS
1. portmap
memungkinkan NFS client untuk menemukan NFS server yang ada di server
2. mountd
Memproses request mount dari client
3. nfsd
NFS service server
4. Statd
Mencatat dan melakukan log
5. lockd
memulai NFS lock manager
6. rquotad
menyediakan quota file/subdir untuk
client NFS
Urutan menjalankan
daemon
Supaya service
berjalan dengan baik ada baiknya diperhatikan susunan urutan untuk menjalankan
daemon
Memulai Dan
Menjalankan NFS
Command yang harus
dijalankan
1. #/etc/rc.d/init.d/portmap
start (untuk menjalankan RPC)
2. #/etc/rc.d/init.d/nfs
start (untuk menjalankan nfsd)
3. #/etc/rc.d/init.d/nfslock
start (untuk menjalankan logging dan juga mengatur lock)
Menghentikan NFS
Command yang harus
dijalankan
1. #/etc/rc.d/init.d/nfslock
start (untuk menghentikan logging dan juga mengatur lock)
2. #/etc/rc.d/init.d/nfs
start (untuk menghentikan nfsd)
3. #/etc/rc.d/init.d/portmap
stop(untuk mengentikan RPC)
Exportfs
1. Untuk
mengexport file system tanpa harus mengubah /etc/exports
2. Syntax
: exportfs –o options host:directory
3. Aturan
host dan direktori sama dengan aturan pada /etc/exports
4. Mengexport
/home dengan read-write untuk host 192.168.10.10
¨ exportfs
–o rw 192.168.10.10:/home
¨ /home
192.168.10.10(rw) (di /etc/exports)
Exportfs
1. Gunakan
options –v untuk melihat status file system yang diexport
¨ #exportfs
–v
2. Gunakan
options –u untuk menghapus export entri
# exportfs -v -u
192.168.0.*:/home
unexporting
192.168.0.*:/home
unexporting
192.168.0.2:/home from kernel
Menghapus semua /home yang IPnya 192.168.0.*
dari daftar /etc/exports
Contoh NFS Server
1. Suatu
server mengexport 2 file system , yang pertama adalah /home yang terletak di
/dev/hdc1, yang kedua adalah /opt yang terletak di /dev/hdb1, yang
diperbolehkan mengakses adalah network 192.168.0.0/255.255.0.0
2. /etc/exports
akan berisi
/home 192.168.*(rw)
/opt 192.168.*(ro)
3. Start
NFS dengan menjalankan ketiga daemon
#/etc/rc.d/init.d/portmap
start (jika portmap belum jalan)
#/etc/rc.d/init.d/nfs
start
#/etc/rc.d/init.d/nfslock
start
Contoh NFS Server
1. Gunakan
rpcinfo –p untuk melihat apakah daemon-daemon portmap, mountd, rquotad, dan nfs
sudah berjalan
2. Gunakan
exportfs untuk melihat semua exported file system
NFS Client
1. NFS
client adalah komputer yang melakukan mount terhadap file system yang sudah
diexport oleh NFS server
2. NFS
client membutuhkan program statd dan lockd yang telah berjalan
3. NFS
client yang sudah melakukan mount akan bisa mengakses remote file system
seperti mengakses file di local disk
NFS Client
1. Mount
juga bisa dilakukan pada waktu startup dengan mengedit /etc/fstab
2. Perintah
mount bisa dilakukan dengan cara
#mount –t nfs
host:directory mountpoint
Sebagai contoh:
#mount –t nfs
192.168.1.10:/home /homeku
Melakukan mount
pada remote filesystem /home di server 192.168.1.10 dan diletakkan pada mount
point /homeku
#mount –t nfs 192.168.2.10:/usr/local /opt
Melakukan mount
pada remote filesystem /usr/local di server 192.168.2.10 dan diletakkan pada
mount point /opt
Contoh pada NFS
client
1. Gunakan
NFS server yang ada dalam bahasan Contoh NFS server
2. Gunakan
showmount untuk melihat export list
¨ #showmount
–e host
3. Siapkan
direktori khusus sebagai mount point
¨ mkdir
/mymount
4. Jalankan
mount arahkan ke /mymount
¨ mount
–t nfs host:/home /mymount
5. Jalankan
df untuk melihat apakah mount sudah berhasil
Contoh NFS Client
1. Selain
menggunakan perintah mount secara manual, NFS client bisa dikonfigurasi secara
otomatis ketika PC menyala dengan menambahkan entri mount di /etc/fstab
2. Contoh
kasus pada halaman sebelumnya : entri berikut ini bisa ditambahkan di
/etc/fstab
host:/home mymount nfs 0 0
Komentar
Posting Komentar