Kucing-Kucing Terpopuler Dengan Rambutya di Dunia

Gambar
 Kali ini saya akan berbagi bagi sobat semua, nah anda salah satu pecinta binatang peliharaan yang satu ini yaitu Kucing dengan karakter rambut (bulu)nya yang cukup tebal dan halus . Biasanya para wanita atau anak kecil paling suka jenis-jenis kucing ini. ok untuk jenis kucing inih dia di lihatin satu persatu...... 1 . Kucing MUNCHKIN (Toulouse)     Kucing Munchkin adalah ras kucing berkaki pendek . Istilah munchkin sendiri muncul ketika film Wizard of Oz sedang mencapai puncak popularitas. Dalam film tersebut terdapat para kurcaci/orang kerdil yang disebut munchkin. Sejak saat itulah istilah ini mulai melekat pada kucing berkaki pendek. Kaki pendek pada ras ini berhubungan dengan mutasi genetik, bukan karena manipulasi yang dilakukan oleh manusia. Gen yang menyebabkan kaki pendek pada kucing Munchkin sama dengan gen yang menyebabkan kaki pendek pada anjing ras Daschund (teckel) dan Welsh Corgi. Tidak seperti kedua ras anjing tersebut, munchkin tidak p...

Protokol Transfer File,Network File System (NFS)

Protokol Transfer File
Introduction
  1. Protokol TCP/IP memiliki beberapa aplikasi, terutama yang berhubungan dengan memodifikasi file.
  2. Ada 2 mekanisme untuk melakukan transfer file, mekanisme yang pertama melakukan pengiriman file dari komputer lain ke komputer lokal, dan mekanisme yang lain adalah menggunakan mekanisme file sistem, dimana ada suatu mekanisme yang memperbolehkan suatu pengguna untuk melakukan perubahan terhadap file yang berada di komputer yang lain.
  3. Contoh protokol yang menggunakan mekanisme pertama adalah FTP dan TFTP, sedangkan yang menggunakan mekanisme kedua adalah NFS.

  1. Membuat sebuah koneksi antara klien dan server,
  2. Untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan
  3. Mengembalikan respons server ke perintah tersebut
File Transfer Protocol (FTP)
  1. FTP merupakan protokol standar dengan STD nomer 9. Dijelaskan pada RFC 959 – File Transfer Protocol (FTP) dan diupdate dengan RFC 2228 – FTP security extention.
  2. Melakukan duplikat file dari komputer yang satu dengan komputer yang lain dengan dapat dilakukan 2 arah. Client dapat mengirim file menuju ke server atau dapat meminta suatu file dari server.
  3. Untuk mengakses file di server, pengguna diharuskan untuk mengidentifikasikan dirinya terlebih dahulu. Dan server akan melakukan proses authentikasi untuk pengguna tersebut.
  4. FTP menggunakan koneksi berbasis connection-oriented, sehingga dari kedua sisi harus memiliki koneksi TCP/IP.
Sekilas tentang FTP
  1. FTP menggunakan TCP sebagai protokol transport. FTP server menerima koneksi pada port 20 dan 21. Diperlukan 2 koneksi, yaitu untuk login dengan menggunakan protokol TELNET, dan yang satunya digunakan untuk transfer file.
  2. Pada kedua sisi jaringan, aplikasi FTP dilengkapi dengan protocol interpreter (PI), data transfer process (DTP), dan tampilan antar muka.
  3. Sehingga prinsip kerja protokol FTP adalah, user interface melakukan perintah melalui PI dan dilanjutkan ke sisi server. Untuk melakukan transfer file PI memberikan perintah kepada DTP untuk mengirimkan file

Operasional FTP
                Ketika melakukan FTP, pengguna akan melakukan beberapa atau semua operasional yang ada, yaitu :
1.       Melakukan koneksi ke host lain
2.       Memilah direktori
3.       Melihat list dari file
4.       Memilih cara transfer file
5.       Mentransfer file
6.       Menggunakan mode passive
7.       Menutup koneksi
Ketika melakukan FTP, pengguna akan melakukan beberapa atau semua operasional yang ada, yaitu :
Melakukan koneksi ke host lain
Dengan perintah Open dan memasukkan user dan password dengan perintah User dan Pass.
Memilah direktori
Dengan perintah cd dan menunjuk ke direktori yang dituju
Melihat list dari file
Dengan perintah dir atau ls
Memilih cara transfer file
Dengan perintah bin atau ascii
Mentransfer file
Dengan perintah get untuk mengambil file, mget untuk mengambil file dengan jumlah lebih dari 1, put¸mengirim file, dan mput mengirim file dengan jumlah lebih dari 1.
Menggunakan mode passive
Dengan perintah passive client yang berada di balik firewall dapat melakukan FTP seolah-olah berasal dari luar firewall.
Menutup koneksi
Dengan perintah quit, bye, atau logout

FTP Client Commands (issued by user interface)


Command
Description
get filename
Retrieve file from server
mget filename*
Retrieve multiple files from server*
put filename
Copy local file to server
mput filename*
Copy multiple local files to server*
open server
Begin login to server
bye / close / exit
Logoff server
ls / dir
List files in current remote dir on server
lcd
Change local directory
cd
Change remote directory
rhelp / remotehelp
Lists commands the server accepts

* Sent to server as multiple command by User Protocol Interpreter


  
          120     Service will be ready shortly
           200    Command OK
           230     User login OK
           331     User name OK; password is needed
           421     Service not available
           530     User not logged in
           552     Requested action aborted; exceeded storage allocation

  1. Anonymous FTP adalah model FTP yang tanpa menggunakan authentikasi pada pengguna. Sehingga pengguna siapa pun bisa melakukan transfer, tapi biasanya hanya diperbolehkan untuk mengambil suatu file.
  2. TFTP dibuat berdasarkan protokol yang sebelumnya disebut dengan Easy File Transfer Protocol (EFTP), yang merupakan bagian dari kumpulan protokol PARC Universal Packet (PUP). Pada awal-awal pengembangan protokol TCP/IP, TFTP merupakan protokol pertama kali yang diimplementasikan dalam sebuah jenis host jaringan, karena memang sangat sederhana
Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
  1. TFTP merupakan standar protokol dengan STD nomer 33. Dijelaskan pada RFC 1350 – The TFTP Protocol. Dan diupdate pada RFC 1785, 2347, 2348, dan 2349.
  2. Transfer TFTP adalah transfer file antar disk (disk-to-disk), dengan menggunakan API SENDFILE.
  3. TFTP menggunkan protokol UDP. TFTP client melakuka inisialisasi dengan mengirim permintaan untuk read/write melalui port 69, kemudian server dan client melakukan negosiasi tentang port yang akan digunakan untuk melakukan transfer file.
Paket TFTP
Opcode
Operation
1
Read request (RRQ)
2
Write request (WRQ)
3
Data (DATA)
4
Acknowledgment (ACK)
5
Error (ERROR)

TFTP Message Formats





RRQ: klien untuk membuat sambungan untuk membaca data dari server.
WRQ: menulis data dari klien ke server
DATA: Semua byte data yang persis 512 byte panjang kecuali blok terakhir yaitu antara 0 dan 511 byte ... EOF indikator - jika data dalam kelipatan tepat dari 512, pengirim harus mengirimkan satu blok tambahan nol byte. DATA bisa dalam NVTASCII atau oktet (format biner)
ACK: Nomor Blok adalah bidang 2byte berisi jumlah blok yang diterima

TFTP Connection Establishment
Example TFTP Session

FTP vs. TFTP
FTP
TFTP
menyediakan (minimal) keamanan melalui prosedur login
NO prosedur login
Menyediakan layanan handal dengan penggunaan TCP
menangani transmisi ulang sendiri karena menggunakan UDP
menggunakan dua koneksi
menggunakan satu koneksi (berhenti dan menunggu)
menyediakan banyak perintah
hanya dapat membaca dan menulis file

Network File System (NFS)
  1. SUN Microsystems Network File System (NFS) adalah protokol yang dapat membagi sumber daya melalui jaringan.
  2. NFS dibuat untuk dapat independent dari jenis mesin, jenis sistem operasi, dan jenis protokol transport yang digunakan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan RPC.
  3. NFS dijelaskan pada RFC 1813 – NFS: NFS Version 3 Protocol dan RFC 3010 – NFS Version 4 Protocol.
NFS
  1. Awalnya dikembangkan  oleh Sun Microsystems
  2. Sebagai File Sharing antar komputer di jaringan
  3. Dari sinilah konsep network is computer lahir
  4. Banyak digunakan sebagai File Server dan juga Diskless Workstation serta File Sharing Server
  5. Akses terhadap file di server dilakukan secara transparan (user bisa mengakses file remote seperti mengakses file di local disk)
  6. Menggunakan arsitektur client-server
  7. Terdapat dua bagian yaitu bagian server dan bagian client yang biasanya akan dipakai oleh user
Konsep NFS
NFS memperbolehkan user yang telah diijinkan untuk mengakses file-file yang berada di remote host seperti mengakses file yang berada di lokal. Protokol yang digunakan :
1.       Protokol mount menentukan host remote dan jenis file sistem yang akan diakses dan menempatkan di suatu direktori
2.       Protokol NFS melakukan I/O pada remote file sistem
3.       Protokol mount dan protokol NFS bekerja dengan menggunakan RPC dan mengirim dengan protokol TCP dan UDP.
Protokol Mount
  1. Protokol ini digunakan untuk membuat link dengan cara me-mount pada suatu direktori
  2. Perintah yang digunakan adalah mount.
Protokol Mount
  1. Untuk mengakses pengguna harus menjalankan program mount terlebih dahulu, contoh :
                                              # mount //remote/share /mnt
2.       Peritah tersebut digunakan untuk mengakses server dengan nama remote dan memiliki direktori yang dibagikan dengan nama share, kemudian di mount di direktori /mnt pada komputer lokal.
  1. Setelah selesai menggunakan atau memodifikasi file, pengguna harus melakukan pelepasan dengan perintah umount, contoh :
              # umount /mnt
Protokol NFS
NFS adalah program RPC yang memberikan I/O kepada remote host, setelah di lakukan permintaan oleh program mount.

NFS versi 4
Merupakan perbaikan dari versi 3, dengan beberapa fitur tambahan antara lain :
1.       Mengurangi transfer informasi yang dibutuhkan oleh protokol mount
2.       Keamanan pada layer RPC
3.       Mendukung RPCSEC_GSS
4.       Mendukung kerberos
5.       Bentuk baru dari file handle
6.       Gabungan perintah lookup dan read
7.       Mendukung format file 32bit
Server
  1. Terdiri dari disk fisik yang berisikan file-system yang di share (export)
  2. Daemon-daemon yang bertugas melayani request dari client

Client
  1. Komputer dengan software yang mendukung NFS client
  2. Melakukan mount terhadap file-system di server yang telah di export sebelumnya
  3. User yang melakukan mount akan bisa mengakses file-system yang telah diexport tadi seperti mengakses file/direktori secara biasa
Contoh
 
Keuntungan NFS
  1. Centralized
  2. Memudahkan pengaturan
¨ Alokasi space per user
¨ Jika digabungkan dengan NIS, maka NFS akan bisa menjadi storage bagi user di dalam jaringan
Kerugian /Kelemahan NFS
1.       Desain awal hanya untuk jaringan yang lokal dan tertutup
2.       Security
3.       Congestion (Traffic yang tinggi bisa menyebabkan akses lambat)
Konfigurasi Server
1.       Desain
2.       Implementasi
3.       Testing
4.       Monitoring
5.       Desain
6.       Implementasi
7.       Testing
8.       Monitoring
Mendesain NFS Server
1.       Memilih file system yang akan di export
2.       Menentukan user yang boleh mengakses
3.       Menentukan aturan penamaan dan aturan mount dari client
4.       Mengkonfigurasi server agar sesuai dengan aturan yang sudah dibuat
Apa sebaiknya yang di export ?
  1. File system yang di shared dan akan digunakan oleh banyak user (contohnya /home, /var/mail, /usr/share, /bin, /usr/bin )
Batasan
1.       Hanya bisa melakukan export local disk dan subdirektorinya atau kita tidak bisa mengexport suatu file system yang merupakan hasil NFS mount
2.       Sub direktori dari sebuah exported file system tidak bisa diexport kecuali apabila subdirektori tersebut terletak di disk yang berbeda
Batasan
Diketahui entri didalam /etc/fstab
/dev/sda1 /usr/local       ext3       defaults               1 2
Jika di dalam /usr/local terdapat direktori bernama devtool, maka devtool tidak bisa diexport, /usr/local/devtool akan bisa diexport jika susunan /etc/fstabnya seperti berikut ini
/dev/sda1           /usr/local                             ext3 defaults 1 2
/dev/sda2           /usr/local/devtool           ext3 defaults 1 2
File-file yang diperlukan
File Konfigurasi  dan Status
1.        /etc/exports     (File konfigurasi export)
2.        /var/lib/nfs/rmtab (Status NFS export)
3.        /var/lib/nfs/xtab (Status NFS export)
4.        /etc/hosts.allow (security)
5.        /etc/hosts.deny (security)
File-file yang diperlukan
File-file daemon
1.        rpc.portmap
2.        rpc.mountd
3.        rpc.nfsd
4.        rpc.statd
5.        rpc.lockd
6.        rpc.rquotad
File-File yang diperlukan
1.       /etc/rc.d/init.d/nfs
2.        showmount
3.        rpcinfo
4.        exportfs

/etc/exports
1.       Berisikan file-system yang akan diexport
2.       Format:
dir             host(options)  host(options)
   Dir => File system yang akan diexport
     host(options)=> Host yang diperbolehkan mengakses dir
     host(options)=> Options exporting file system
Contoh /exports
/usr/local             *.kurtwerks.com(ro)
/home                  192.168.0.0/255.255.255.0(rw)
/projects             @dev(rw)
/var/tmp             192.168.0.1(rw)
1.       /usr/local akan bisa diakses dari semua host di domain kurtwerks.com dengan atribut read-only
2.       /home akan bisa diakses dari IP dengan network ID 192.168.0.0 dengan atribut read-write
3.       /projects bisa diakses dari user yang merupakan anggota NIS (dev) dengan atribut read-write
4.       /var/tmp hanya bisa diakses dari 192.168.0.1 dengan atribut read-write
Export options
1.       ro                            : export file system read-only
2.       rw                           : export file system read-write (bisa diubah)
3.       Async    : Menggunakan cache
4.       Sync       : menjalankan disk write sebelum proses selanjutnya
                          (lebih lambat)
File Status
/var/lib/nfs/rmtab
                Melihat mount yang dilakukan oleh user
                $ cat /var/lib/nfs/rmtab
                192.168.0.2:/home:0x00000002
                192.168.0.2:/usr/local:0x00000001
/var/lib/nfs/xtab
              Melihat file system yang terexport saat ini
$ cat /var/lib/nfs/xtab
/usr/local
192.168.0.2(ro)
/tmp/foo
192.168.0.2(rw)
/etc/hosts.allow
1.       Digunakan untuk security
2.       Memperbolehkan grup IP tertentu untuk mengakses suatu daemon
portmap:ALL
lockd:ALL
mountd:ALL
rquotad:ALL
statd:ALL
Semua host bisa mengakses daemon portmap, lockd, mountd,dan statd
/etc/hosts.deny
1.       Sama dengan /etc/hosts.allow
2.       Akan tetapi di /etc/hosts.deny akan mencatat IP-IP berapa sajakah yang tidak diperbolehkan mengakses
Daemon pendukung NFS
1.       portmap memungkinkan NFS client untuk menemukan NFS server yang ada di server
2.       mountd Memproses request mount dari client
3.       nfsd NFS service server
4.       Statd Mencatat dan melakukan log
5.       lockd memulai NFS lock manager
6.       rquotad menyediakan quota  file/subdir untuk client NFS
Urutan menjalankan daemon
Supaya service berjalan dengan baik ada baiknya diperhatikan susunan urutan untuk menjalankan daemon
             
Memulai Dan Menjalankan NFS
Command yang harus dijalankan
1.       #/etc/rc.d/init.d/portmap start (untuk menjalankan RPC)
2.       #/etc/rc.d/init.d/nfs start (untuk menjalankan nfsd)
3.       #/etc/rc.d/init.d/nfslock start (untuk menjalankan logging dan juga mengatur lock)
Menghentikan NFS
Command yang harus dijalankan
1.       #/etc/rc.d/init.d/nfslock start (untuk menghentikan logging dan juga mengatur lock)
2.       #/etc/rc.d/init.d/nfs start (untuk menghentikan nfsd)
3.       #/etc/rc.d/init.d/portmap stop(untuk mengentikan RPC)
Exportfs
1.       Untuk mengexport file system tanpa harus mengubah /etc/exports
2.       Syntax : exportfs –o options host:directory
3.       Aturan host dan direktori sama dengan aturan pada /etc/exports
4.       Mengexport /home dengan read-write untuk host 192.168.10.10
¨  exportfs –o rw 192.168.10.10:/home
¨  /home 192.168.10.10(rw) (di /etc/exports)
Exportfs
1.       Gunakan options –v untuk melihat status file system yang diexport
¨  #exportfs –v
2.       Gunakan options –u untuk menghapus export entri
# exportfs -v -u 192.168.0.*:/home
unexporting 192.168.0.*:/home
unexporting 192.168.0.2:/home from kernel
  Menghapus semua /home yang IPnya 192.168.0.* dari daftar /etc/exports
Contoh NFS Server
1.       Suatu server mengexport 2 file system , yang pertama adalah /home yang terletak di /dev/hdc1, yang kedua adalah /opt yang terletak di /dev/hdb1, yang diperbolehkan mengakses adalah network 192.168.0.0/255.255.0.0
2.       /etc/exports akan berisi
                            /home  192.168.*(rw)
                            /opt       192.168.*(ro)
3.       Start NFS dengan menjalankan ketiga daemon
                            #/etc/rc.d/init.d/portmap start (jika portmap belum       jalan)
                            #/etc/rc.d/init.d/nfs start           
                            #/etc/rc.d/init.d/nfslock start
Contoh NFS Server
1.       Gunakan rpcinfo –p untuk melihat apakah daemon-daemon portmap, mountd, rquotad, dan nfs sudah berjalan
2.       Gunakan exportfs untuk melihat semua exported file system
NFS Client
1.       NFS client adalah komputer yang melakukan mount terhadap file system yang sudah diexport oleh NFS server
2.       NFS client membutuhkan program statd dan lockd yang telah berjalan
3.       NFS client yang sudah melakukan mount akan bisa mengakses remote file system seperti mengakses file di local disk
NFS Client
1.       Mount juga bisa dilakukan pada waktu startup dengan mengedit /etc/fstab
2.       Perintah mount bisa dilakukan dengan cara
#mount –t nfs host:directory mountpoint
Sebagai contoh:
#mount –t nfs 192.168.1.10:/home /homeku
Melakukan mount pada remote filesystem /home di server 192.168.1.10 dan diletakkan pada mount point /homeku
#mount –t nfs  192.168.2.10:/usr/local /opt
Melakukan mount pada remote filesystem /usr/local di server 192.168.2.10 dan diletakkan pada mount point /opt
Contoh pada NFS client
1.       Gunakan NFS server yang ada dalam bahasan Contoh NFS server
2.       Gunakan showmount untuk melihat export list
¨  #showmount –e host
3.       Siapkan direktori khusus sebagai mount point
¨  mkdir /mymount
4.       Jalankan mount arahkan ke /mymount
¨  mount –t nfs host:/home /mymount
5.       Jalankan df untuk melihat apakah mount sudah berhasil
Contoh NFS Client
1.       Selain menggunakan perintah mount secara manual, NFS client bisa dikonfigurasi secara otomatis ketika PC menyala dengan menambahkan entri mount di /etc/fstab
2.       Contoh kasus pada halaman sebelumnya : entri berikut ini bisa ditambahkan di /etc/fstab
           
            host:/home                        mymount            nfs          0              0
           



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kucing-Kucing Terpopuler Dengan Rambutya di Dunia

Konsep, komponen dan fungsi FTP server, memahami mode transfer pada FTP, memahami perbedaan antara FTP dan TFTP